Kamis, 16 April 2015

Musikalisasi Puisi Masa Lalu



By: dwitasari
Kamu selalu mengajariku mengais-ngais masalalu
Memaksaku untuk kembali menyentuh kenangan
Terdampar dalam bayang-bayang yang kau purat secara sengaja
Seakan-akan sosokmu nyata
Menjelma menjadi pahlawan kesiangan yang merusak kebahagiaan
Dalam kenangan, kau seret aku perlahan menuju masa yang harusnya aku lupakan
Hingga aku kelelahan, hingga aku sadar bahwa aku sedang di permainkan
Inikah caramu menyakitiku, inikah caramu mencabik-cabik perasaanku
Apa dengan melihat tangisku itu berarti bahagia buatmu
Apa dengan menorehkan luka dihatiku,,berarti kemenangan bagimu
Siapa aku dimatamu, hingga begitu sulit kau melepaskanku dari jeratanmu
Apakah boneka kecilmu ini dilarang untuk bahagia
Apakah wayang yang sering kau mainkan ini dilarang untuk mencari kebebasan
Mengapa kau selalu perlakukan aku seperti mainan
Kapan kau ajari aku kebebasan
Ajari aku caranya melupakan
Meniadakan segala kecemasan
Meniadakan segala kenangan
Nyatanya derai air mataku hanya disebabkan olehmu
Ajari aku caranya melupakan
Sehinnga aku lupa caranya menangis, sehingga aku lupa caranya meratap
Karena aku selalu kenal air mata
Aku hanya ingin tertawa, sehingga hati aku mati rasa akan luka

Rabu, 25 Februari 2015

Suka Kamu



        Sorak-sorai kehebohan pertandingan final futsal antar kelas SMA Budi Mulya berlangsung sangat heboh. Pertandingan final antar kelas 12 IPS 4 dan kelas 12 IPA 3 yang benar-benar membuat satu sekolah itu heboh dan sibuk membela tim dari jurusan mereka masing-masing. Jurusan IPA mendukung IPA dan IPS mendukung IPS. Tapi tidak denganku, aku merasa biasa saja saat pertandingan itu dan tak membela siapa-siapa, padahal IPS 4 itu kelasku. Dan ditengah kehebohan itu mataku hanya tertuju pada satu orang pria, kiper IPA 3 yang bernama Radit. Radit, yang diam-diam aku sebut Pangeran Kodok, cowok yang udah hampir 6 tahun aku suka dari kelas 7 SMP sampai sekarang 12 SMA tanpa dia tahu mungkin aku mempunyai rasa selama itu, yang aku kagumi juga karena kepintaran,kesolehan,dan kemahirannya bermain alat musik gitar, yang tak ku sangka kami bisa satu sekolah lagi ketika SMA, yang ketika SMP walaupun satu kelas namun tidak akrab dan jarang bertegur sapa dan tambah lagi SMA nggak satu kelas kalo berpapasan udah kayak orang yang nggak pernah kenal sama sekali.
       Di tengah lapang itu pandanganku selalu kepadanya dan tak bisa berhenti tersenyum karena melihat wajah manisnya. Oh..tuhan kenapa kau menciptakan makhluk semanis itu yang selalu membuat aku klepek-klepek gitu.
 “woiii…” Tiba-tiba sahabatku Ratna yang duduk disebelahku menepuk punggungku.
‘’aduh, apaan sih Rat mukul-mukul gitu,sakit tau.”
‘’habisnya kamu sih dari tadi ngelamun sambil senyum-senyum kayak orang gila gitu. Kenapa sih, biasanya kamu paling gedek dan heboh suaranya kalo ada pertandingan gini.”
“ hehehehe nggak ada kok, emang ada yang salah ya?”
“nggak sih. Ouh pantesan aku baru ingat ada si Pangeran kodoknya lagi jadi kiper hahaha.”
“hehehe jadi malu nih aku, kamu ngeledekin gitu.” Aku hanya tersenyum malu-malu saat Ratna menyebut si Pangeran Kodok.
         Ketika pertandingan sedang berlangsung, tiba-tiba Angga tim dari kelasku akan memasukkan bola ke gawang Radit. Namun, saat Angga mulai menendang kearah itu dengan cepat Radit menangkap bola walaupun dia harus terjatuh demi bola dan dengan spontan tiba-tiba aku berdiri dan berteriak-teriak “yeyeyeyeye hebat banget kamu.” Setelah itu teman-temanku pada melihat ke aku, terus aku malu deh dan langsung cepat-cepat duduk lagi.
“Amel, kamu kenapa lagi heboh banget, padahal tuh bola nggak masuk loh hahaha.” Ratna menertawakanku.
“aku kira si Angga berhasil masukin bolanya,makanya aku teriak”. Padahal dalam hati,  kece banget si Radit nangkap bolanya bikin aku makin klepek-klepek lebay gitu hahaha.
          Setelah beberapa lama pertandingan akhirnya selesai. Kelas 12 IPA 3 yang menang juara 1 dan kelas kami otomatis juara 2, lumayanlah udah masuk final juga hebat itu namanya.
           Malam ini malam minggu. Ratna  menginap di rumahku karena besok libur. Terkadang aku yang nginap di rumah Ratna karena kami sudah lama bersahabat dari SMP. Jadi, nggak heran lagi kalau kami akrab banget. Malam itu kami berdua berbaring diatas kasur sambil mendengarkan lagu –lagu gitu.
“Ratna, kenapa ya semakin lama aku semakIn suka sama Radit. Hmm…aku lelah mendam rasa sama dia bertahun-tahun gini. Aku nggak pernah punya nyali dari dulu buat bisa dekat sama dia. Setidaknya bukan untuk jadi pacarnya, minimal  jadi teman mungkin.”
“kamu itu yang dari dulu terlalu takut, malu, minder kalau dekat sama Radit. Lagian apa sih yang harus kamu minderin dari dia? Kamu itu gak jelek lagi, terus pintar, baik juga lagi.” Ratna sok memujiku.
“aku emang minder banget sama dia. Kamu tahukan mantan-mantan Radit itu dari dulu cantik-cantik dan pada populer juga kayak Dina,Vina,Rena, dan sekarang dia lagi pacaran sama Resa cewek yang mirip Barbie itu.” Aku hanya manyun,seakan aku memang nggak ada apa-apanya dibandingkan mantan-mantan Radit yang lain.
“yaelah, gara-gara itu doang kamu ngerasa minder sama Radit. Aku sih ngelihatnya biasa aja. Kalo emang cinta,ya, dikejar dong, kayak lagu nih, kalo memang kamu cinta kejarlah dia,walaupun banyak rintangan yang menghadang syalalalala hahaha.”
“eh, lagu siapa tuh, aku belum pernah dengar deh kayaknya.” Sambil mengangkat sebelah bibirku.
“ lagu aku dong, barusan di realis, baguskan hahahaha.”
“bagus apanya aneh keles Ratna,lagu nggak jelas gitu hahaha.”
“au,ah gelap. Barbie udah ngantuk nih mau bobok cantik dulu.” Ratna menguap dan menutup matanya.
Aku udah ditinggal tidur sama Ratna dan sepertinya aku juga sudah mengantuk, tidur juga deh.
           Hari senin datang juga. Dan waktunya kembali ke rutinitas biasa, sekolah. Pelajaran dimulai dan setelah pelajaran pertama selesai waktunya istirahat. Ratna dan teman-temanku pada pergi ke kantin,sedangkan aku hanya duduk di perpustakaan sambil membaca buku-buku. Aku lebih suka berada disini dibandingkan di kantin.
“hey..lagi apa?” Tiba-tiba ada yang menyapa dan duduk disebelahku.
Tuhan!! Mimpi apa aku semalam, Radit seorang pria yang aku sukai duduk disebelahku dan menyapaku. “hey juga, ngggak ada , lagi duduk aja sambil baca buku.”
“ouh, buku apaan?”. Radit lanjut bertanya sambil melihat buku yang aku pegang.
“ini, buku sosiologi, suka aja baca bukunya.”
“kamu suka pelajaran sosiologi. Pantas aja kamu mau masuk jurusan IPS. Kalau aku karena suka fisika, makanya aku milih masuk jurusan IPA.”
Aku tak dapat berhenti untuk tersenyum saat berada dekat dengan Radit. Pria yang benar-benar dapat aku  tatap dari dekat, mulai dari mata yang memiliki alis sedikit tebal, bulu mata yang agak lentik dan lumayan panjang, hidung yang sedikit mancung, bibir yang tipis, wajah yang agak mirip dengan orang dari Negara antara Pakistan, india, atau Arab-arab gitu.
“mel, kamu ada pin bbm atau nomor hp nggak, biar kita bisa kenal lebih dekat gitu, soalnya dari dulu kita nggak pernah ngobrol kayak gini kan.”
“ada kok, ada, bentar ya.” Aku mulai menyobek kertas dan menulis pin bbm dan nomor hp buat Radit. “ini pin sama nomor hp aku.”
“ok..makasih ya.” Radit mengambil kertasnya dari tanganku.
 Setelah beberapa menit bel berbunyi menandakan jam istirahat telah selesai.
“ aku ke kelas dulu ya, dah amel.”  Radit dan aku bergegas masuk ke kelas masing-masing.
          Saat pelajaran mulai, aku masih saja tidak bisa berhenti tersenyum. Ini serasa mimpi rasanya, aku duduk dan ngobrol sama Pangeran kodok.
“Ratna, kamu tahu nggak tadi di Perpustakaan. Aku ketemu Radit dan dia duduk di sebelah aku. Kami itu ngobrol terus dia minta pin sama nomor hp aku.” Aku memberitahukan kepada Ratna yang duduk di sebelahku.
“Apa!! Seriusan kamu mel. Cie amel, pantesan aja dari tadi senyum-senyum sendiri gitu. Ternyata lagi berbunga-bunga hatinya karena si Pangeran Kodok.” Kata Ratna sambil menyenggol-nyenggol bahuku.
“hehehe iya nih, senangnya pake banget hari ini.”
“yaudah, lanjutin senangnya nanti lagi, belajar dulu yang benar.”
Aku dan Ratna mulai mengerjakan tugas yang diberikan oleh Ibu Ani.
        Hari udah malam dan dari tadi aku nungguin Radit buat ngubungin aku.Tapi, kok gak ada sih, PHP jangan-jangan nih orang. Namun, gak lama kemudian hp aku bunyi, ternyata ada yang invite dan itu Radit. Aku segera cepat-cepat accept Radit. Setelah aku terima permintaan pertemanannya Radit ping aku.
“PING!”
“iya,dit.” Aku membalas bbm Radit.
“lagi apa? Sory ya tadi aku lama invite kamunya.”
“iya, gak papa kok dit.” Aku senang banget pas Radit udah ngubungin aku gini.
Percakapan kami pun berlangsung, sampai Radit mengakhiri dengan bilang kalau besok ketemu lagi di Perpustakaan waktu jam istirahat. Iya, aku tentu akan ada disana ketika jam istirahat,apalagi ada Radit yang buat makin semangat.
           Keesokan harinya, ketika jam istirahat aku langsung ke Perpustakaan. Disana aku sudah melihat radit menungguku sendirian. Langsung deh aku cepat-cepat nyamperin dia.
“Radit!” aku menepuk punggung radit.
“hey, iya mel.” Radit menjawabku dengan senyum sumringah.
“kamu udah lama ya nungguin. Sory ya aku lama.”
“enggak kok mel, aku juga baru nyampe.”
“ouh, masak sih kamu baru nyampe juga. Hmm..ngomong-ngomong kamu kok sendiri doang sekarang kalo nongkrong, terus jadi lebih sering ke Perpustakaan.”
“loh, emangnya kenapa? Teman-teman aku yang lain pada sering di kelas sama di kantin. Aku sih enaknya disini, lebih adem, tenang, bisa baca buku sambil nambah ilmu.”
“iya sih, maksud aku bukan teman-teman kamu. Tapi, pacar kamu, biasanya kalian lebih sering berdua. Cuma akhir-akhir ini aja jarang kelihatan bareng.
“pacar? Maksud kamu Resa. Aku itu udah putus sama dia  hahaha.” Radit menjawab dengan tertawa ngakak.
“udah putus ya, kenapa kalian bisa putus?” aku sih kepo dikit.
“udah gak cocok aja sih, lagian kami putus juga baik-baik kok, sampai sekarang kami juga masih berteman.”
“hehehe. Tapi, anak-anak nggak pada heboh ya, biasanya kalo udah gini-gini udah heboh deh dengar gosip sana-sini.” Aku senang sih dengar Radit udah putus sama Resa. Jadi, aku bisa makin dekat sama Radit, walaupun hanya sekedar teman dan walaupun aku lelah harus memendam rasa selama ini.
           Semakin hari aku sama Radit semakin dekat. Setiap hari kami sering bertemu di Perpustakaan dan bercerita banyak disana. Aku senang bisa sedekat ini sama Radit.
           Sampai pada suatu hari Radit ngajak aku ke pantai berdua aja. aku makin senang banget kalo kayak gini. Kami bisa lebih semakin dekat dan dekat lagi. Di sana kami bedua duduk sambil minum air kelapa muda. So sweet deh pokoknya. Tapi, hubungan kayak gini malah bikin aku makin lelah buat nunggu, semakin lelah buat memendam rasa sama Radit. Aku pengen bilang sama Radit, Cuma aku malu.
“Radit, kamu tahu gak sih, aku itu udah lama banget suka sama kamu, dari kita kelas 1 SMP. Opsss.” Aku langsung menutup mulutku.
“apa? Kamu suka sama aku mel, kamu nembak aku mel?”. Radit kaget gitu jawabnya.
Tuhan! Bodoh banget aku bisa keceplosan gini, ampun deh. “ nggak kok aku gak nembak kamu, aku cuma sekedar kasih tau aja.”
“hahaha. Kamu suka sama aku mel. Tapi, aku kok gak tahu ya kamu suka selama itu, dari kita SMP.”
“ya nggak mungkin dong aku mau bilang ke kamu, sedangkan kita aja nggak dekat dari dulu, sekarang aja kita udah mulai dekat. Lagian aku juga minder mau dekat sama kamu. Kamu itu kan populer, pintar, banyak yang suka, pacaran juga sama cewek-cewek cantik.”
“hehehe. Enggak kok mel, ngapain kamu minder sama aku. Aku senang lagian kalo kamu suka sama aku. Sebenarnya, dari dulu aku juga pengen buat dekat sama kamu. Kamu itu sederhana, baik juga. Tapi, aku juga nggak enak mau dekat sama kamu awalnya, soalnya kamu kayak cuek-cuek gitu sih hehehe. Cuma semakin dekat sama kamu, ternyata kamu anaknya asyik juga.
“masak sih aku cuek, perasaan biasa aja deh. Mungkin karena aku pendiam ya, jadi, ngelihatnya kayak cewek cuek gitu.”
“hahaha maybe. Tapi, ternyata kamu baik kok. Aku nggak nyangka aja kamu suka sama aku.”
“Hmm..udah deh intinya aku ngasih tau aja, soalnya udah kelamaan di pendam dan nyesek.” Aku nggak tahu musti ngomong apa lagi sama Radit, udah terlanjur malu sih.
“mel, sebenarnya aku juga suka sama kamu. Udah lumayan lama juga. Tapi, karena aku dulu mikir gitu kamu cuek, makanya aku nggak berani dekat sama kamu. Sebenarnya aku mau nembak kamu juga sih, tapi nggak sekarang. Ya berhubung kamu udah ngomong barusan, jadi, intinya kamu mau nggak sekarang sama aku. Kita punya hubungan yang lebih dari sekedar teman dan sahabat. Karena aku suka sama kamu dan kamu juga suka sama aku, hmm…kamu mau nggak kalo kita berdua jadian.” Radit bilang kalo dia suka sama aku dan pengen hubungan yang lebih.
“kamu suka sama aku dit dan kamu pengen kita jadian? Hmm..jadian gimana ya maksudnya dit.” Aku sih udah tahu maksudnya Radit, tapi, aku pura-pura polos aja nggak ngerti maksudnya.
“hmm…maksudnya kita berdua itu pacaran Amel, kamu mau nggak jadi pacar aku.” Kata Radit sambil menatap mata aku.
Asli deh! Radit natap aku kayak gitu malah bikin aku makin deg-degan. “ouh…hehehe. Aku..aku…mau kok jadi pacar kamu, mau banget.” Asli gila! Nggak nyangka cowok yang aku suka bertahun-tahun akhirnya jadi pacar aku juga. Iya, aku jadian sama si Pangeran Kodok.
“iya mel, beneran nih kamu mau. Aku senang banget mel. Berarti sekarang kita resmi pacaran ya.” Radit kelihatan senang banget.
“iya dit, aku senang juga bisa jadi pacar kamu hehehe.”
         Aku sama Radit akhirnya udah jadian. Perasaan yang sangat senang banget aku rasain saat ini. Bisa bersama dengan orang yang aku sayang. Hubungan kamipun semakin lama semakin baik. Radit juga baik banget dan setiap hari di sekolah kami sering berdua di Perpustakaan, aku sering nemanin Radit futsal, nemanin Radit latihan band. Pokoknya senag banget deh. Tapi, bukan berarti kami ngelupain sahabat-sahabat kami. Terkadang kami juga sering ngumpul bareng sahabat-sahabat kami. Dan hubungan kami akur-akur aja tanpa ada masalah. Semoga aja semuanya akan berjalan sesuai yang kami inginkan. Akan terus bersama sampai kapanpun, kalau kata lagunya Judika sama Duma sih sampai akhir.

Rabu, 18 Februari 2015

My Best



           Tuhan, kali ini aku ingin lebih bersyukur kepadamu. Maafkan aku yang dulu pernah mengeluh. Padahal aku tahu kebahagiaan,nikmat disekitarku telah banyak kau berikan.
           Tuhan, aku ingin mengatakan bahwa aku sudah sangat bahagia dengan hidupku sekarang. Kau membuatku semakin dekat denganmu. Aku bersyukur karena kau telah mengirimkan orang-orang baik disekelilingku, banyak yang  menyayangiku, aku semakin dekat dengan keluarga, sahabat-sahabatku,dan dan mereka yang sangat-sangat baik disekitarku.

       
Ladies kece

           Bercerita tentang sahabat, aku memiliki banyak sahabat yang baik kepadaku. Sahabat yang saat ini sering bersamaku ada bebeb Sinta, kaka kece Siska, kaka Sintia. Mereka yang paling sering menghabiskan waktu bersama denganku saat ini. Kami bersahabat sejak SMA, awalnya sama beb Sinta aku sudah bersahabat dari SMP, dengan kak kece dan kak sintia aku sudah kenal namun, hanya seperti teman biasa. Kedekatan kami dimulai semenjak kelas 12 SMA karena satu kelas.  Sinta cewek yang paling pintar ngejaga penampilannya diantara kami, paling pintar dandan, takut juga sama matahari dan panas terkadang, pokoknya yang paling the best buat merawat diri. Dia juga ngajarin aku dandan walaupun aku gak ngerti sama sekali yang gitu-gituan. Sinta juga salah satu yang sering kami ajak curhat  tentang apa aja. Siska kenapa aku manggil dia kaka kece? karena dia itu yang gayanya super kece diantara kami, paling the best kalo soal fashion pokoknya, suka ganti-ganti gaya rambut, anak silat juga, terus dia itu juga somplak anaknya dan hebohnya hampir sama kayak aku,jadi, aku punya teman deh buat diajak somplak-somplakan bareng, kalo bbm sama dia bawaannya pengen ngelucu aja. Siska juga sahabat yang udah hampir masuk  dunia khayalnya aku, maksudnya, aku suka sama buku-buku termasuk novel cinta dan dia aku ajak sekali ke toko buku udah mulai ikutan juga buat pengen beli novel-novel cinta, ikut berkhayal dari cerita-cerita itu, dia udah masuk dunia aku deh. Terus kami juga sama-sama punya yang namanya blog, ada kesamaan juga sih suka ngarang-ngarang gitu bareng kaka kece. Siska juga manggil aku si kaka somplak,soalnya aku somplak dan suka heboh-heboh gak jelas gitu juga. Sintia seorang sahabat yang aku rasa paling dewasa diantara kami. Sintia itu suka sama lagu-lagu dangdut atau yang heboh-heboh gitu, katanya kalo dengar bawaannya pengen joget aja hahaha.
           Hubungan kami awalnya agak renggang  dan jarang ngumpul juga dikarenakan kesibukan masing-masing. Namun, sekarang hubungan kami semakin dekat,kami sering ngumpul bareng juga,becanda bareng,jalan bareng dan tempat favorit kami kalau udah jalan ya tempat karaoke. Di tempat karaoke kami bisa benar-benar ngumpul dan heboh disana, sambil nyanyiin lagu dangdut,joget-joget dan jingkrak-jingkrak gak jelas disana, masa bodoh deh kalo sofa karaokenya jebol hahaha. Aku senang berada di tengah-tengah mereka. Kami ber 4 ini ladies mblo alias jomblo kece yang tergokil ya.

           
Wulan dan Aisyah

       
        Selain mereka ber 4 aku juga memiliki sahabat-sahabat yang lain. Wulan adalah sahabat aku dari kecil. Kami sering main bareng dan curhat-curhat bareng dulu. Namun, sekarang udah jarang ketemu sama wulan karena dia kuliah jauh di Surabaya. Namun,komunikasi kami tetap berjalan baik walaupun jarang curhat, tapi, kalau Wulan udah balik ke Batam puas-puasin deh mau curhatnya. Ada juga Aisyah sahabat dari SMP juga, dia kuliah di Tanjung Pinang. Aisyah jarang ke Batam, Kalo dia udah ke Batam kami suka jalan ber 5 bareng kaka kece, si bebeb, kaka sintia. 
              



          Selain itu masih banyak sahabat-sahabat aku yang lain. Hanya saja kami jarang ngumpul di karenakan kesibukan masing-masing, ada yang sibuk kuliah, sibuk kerja. Jadi, kami jarang deh buat ketemu. Astri, Jeni, Rozyana, Bubun Nurul mereka juga  sahabat dari SMA.
          Mereka-mereka itu yang paling dekat sama aku saat ini. Namun, masih banyak lagi best-best yang lain disekitarku walaupun tak dapat aku sebutkan satu-satu. Intinya mereka semua teman tempat berbagi cerita, kisah, suka dan duka.
        Terimakasih buat kalian semua yang sudah ada di kehidupanku. Kalian semua My best yang nggak bakal aku lupain.

Jumat, 06 Februari 2015

Pencarian Cinta Ratno



 Pencarian Cinta Ratno

Ratno seorang pria berumur 21 tahun merantau  dari kampong kelahirannya Brebes, Jawa Tengah ke Kota Batam. Ratno Bekerja di sebuah cafĂ© yang berada di dalam mall.
Ratno, seorang pria yang sulit menemukan cinta. Dia itu udah jadi jones alias jomblo ngenes deh saking susahnya dapat pacar. Ratno udah sering nembak cewek tapi, jarang diterima dan pernah juga pacaran namun, hubungannya Cuma seumur jagung. Ratno gak gampang nyerah,tetap berusaha mencari dan mengejar-ngejar cinta.
Ratno pernah suka nih sama cewek, sebut aja namanya Mawar hahaha. Mawar ini  cewek penjaga konter didalam mall itu juga. Ratno sering belanja ditempat si Mawar. Karena keseringan belanja disana akhirnya si Ratno sama si Mawar tukar-tukaran nomor handphone. Kedekatan mereka berawal darisana. Mawar sering manggil Ratno abang-abang gitu dan si Ratno suka manggil Mawar adek-adek gitu udah kayak abang-abangan sama adek-adekan ya hehehe. Mereka jadi PDKT deh, Mawar suka ngasih lampu hijau gitu ke Ratno  kayak manja-manja gitu juga, Ratno mikir kalo si Mawar suka sama dia. Lama-kelamaan Ratno jadi suka deh sama Mawar, terus Ratno mulai nembak Mawar. Tapi, si Mawar gak nerima Ratno katanya Cuma nganggap Ratno abang aja gak lebih. Haduh-haduh si Mawar kalo ujung-ujungnya nolak Ratno jangan di PHP dong hahaha kasian si Ratno udah suka berharap diterima tapi, ditolak ujungnya-ujungnya. Ratno kecewa sih kecewa tapi, usaha Ratno buat nyari cinta gak berhenti disitu.
Suatu hari Ratno ngambil cuti 3 minggu dari cafe  tempat kerjanya. Waktu itu Ratno manfaatkan buat pulang ke kampung halamannya di Brebes buat ketemu sama orang tua dan keluarganya disana. Di kampung, Ratno dekat sama Fitri cewek yang masih satu kampung sama Ratno. Ratno dulu juga pernah suka Sama Fitri, cuma karena Ratno merantau ke Batam mereka jarang berhubungan lagi. Sekarang benih-benih cinta dihati Ratno tumbuh lagi,dia mulai dekat-dekatin Fitri lagi dan waktunya di kampung dihabiskan juga untuk bersama Fitri setiap hari. Ratno rela-rela setiap hari ngantar jemput Fitri kuliah walaupun mau hujan badai bakalan dia tempuh perjalanan buat fitri. Ratno juga sering ngajak Fitri jalan keliling kota Brebes, ngegombalin Fitri dengan kata-kata cinta gitu, tapi, kata Fitri  nganggap Ratno itu cowok lebay dan dia gak suka di gombalin gitu. Hahaha si Ratno kalo mau gombal-gombal gitu harus belajar dulu dong sama ahlinya. Namun, Fitri menolak cinta Ratno dengan alasan dia gak boleh pacaran dulu sama keluarganya sampe dia lulus kuliah. Ratno sedih sih, tapi dia tetap berusaha buat Fitri.
Waktu cuti Ratno sudah habis, saatnya ratno kembali ke Batam untuk mulai bekerja. Rasa berat Ratno meninggalkan keluarga dan kampung halamannya termasuk Fitri wanita yang dia sayangi. Ratno berangkat pukul 19.30 wib. Sebelum Ratno berangkat dia ke Rumah Fitri buat pamit dulu. Hanya saja ketika ke rumahnya Fitri lagi sholat isya. Jadi, karena waktu yang sudah mepet akhirnya Ratno titip salam aja buat Fitri melalui  keluarganya tanpa sempat ketemu dulu. Ratno sedih dia hanya bisa ngabarin Fitri lewat pesan singkatnya di handphone. Di pesan singkat itu Ratno bilang sama Fitri “tunggu aku ya Fit, pasti aku akan kembali lagi”. Fitri Cuma ngebalas pesan Ratno “ iya…no”. Maklumlah si Fitri ceweknya emang gitu agak cuek, tapi, baik kok anaknya makanya Ratno tergila-gila gitu.
Akhirnya Ratno sampai di kota tempat dia mencari uang. Komunikasi dengan Fitri masih berjalan walaupun jarang. Kita tidak tahu sampai kapan Ratno mengejar cinta Fitri dan bakalan setia cinta sama Fitri. Seperti ucapannya kepada Fitri “tunggu aku ya Fit, aku pasti kembali lagi”.