Senin, 19 Januari 2015

Tak Harus Bersama



       Bel sekolah sudah terdengar berbunyi dari gerbang. Aku segera bergegas masuk, ya… liburan semester kenaikan kelas selesai. aku udah naik 1 tingkat kelas 12 hahaha. Setelah masuk aku segera berbaris di lapangan, murid-murid semua udah pada baris. Dari kejauhan aku melihat segerombolan teman-temanku dan aku langsung berlari berbaris didekat mereka. Waktunya pembagian kelas, aku dan ke 4 sahabatku berharap 1 kelas lagi, ujung-ujungnya kami satu kelas lagi ber 5. Kelas 12 IPS 3 itu kelas kami karena aku dan ke  4 sahabatku emang pengen masuk jurusan IPS. Kami duduk di dekat kursi yang berdekatan dan satu barisan, namanya juga sahabat, gak mau pisah. O,ya nama ke 4 sahabatku wiwit,Lia,Aura,Chika dan aku sendiri keyla. Wiwit dan chika duduk berdua di meja paling depan,aku dan Lia duduk di meja kedua dan Aura duduk di meja ketiga bersama Yani yang sebelumnya juga sekelas bareng kami.
Tidak lama kemudian  wali kelas baru kami bu Diah masuk dengan seorang anak laki-laki berkulit putih,rambut cepak yang tidak terlalu hitam,tinggi, dan tersenyum dengan lesung pipit di pipinya.
“anak-anak kita ada teman baru, ayo perkenalkan nama kamu”. Bu Diah menyuruhnya memperkenalkan diri.
Kemudian anak itu memperkenalkan dirinya. “ hai..nama saya Rama hardika, kalian bisa panggil saya Rama, saya pindahan dari Bandung. Terimakasih”.
Sahabat-sahabatku pada heboh ketika anak baru itu duduk. Mereka bilang cakep,ganteng. Aku akui emang sih cakep, tapi, aku biasa aja ngeliatnya. Setelah itu bu Diah menyuruh kami bergotong royong membersihkan kelas. Aku memiliki tugas menyiram bunga, jadi aku ambil air deh ke toilet sendiri, gila aja toilet Cuma ada di lantai dasar, sedangkan kelas kami ada di atas, semaput deh angkat airnya. Pas keluar dari toilet aku melihat Rama sudah berdiri di depan toilet cewek. Aku mikir dalam hati ni cowok ngapain, bukannya tadi di suruh buang sampah sama bu Diah. “ hey..sini aku bawain”.  Tiba-tiba dia mengambil ember air yang aku pegang buat nyiram bunga.
“makasih, kok kamu yang bawain, kan aku yang di suruh nyiram bunga”. Dengan wajahku yang bingung.
“iya gak papa, lagian aku gak tega liat cewek bawa air banyak gini,trus kelasnya di atas, makanya aku nyusul buat bantuin kamu, lagian tugas aku juga udah siap.”
“ouh…hehe…makasih ya.” Setelah tiba di depan kelas aku langsung ngambil gayungnya buat siram bunganya, tapi, tiba-tiba Rama ngambil gayung yang di tanganku lagi. “sini gayungnya biar aku  siram”.
“ kok kamu lagi yang nyiram bunganya, kan aku yang disuruh , tadi kamu juga dah bantuin aku buat angkat airnya”
“ iya gak papa kok, aku senang lagian kayak gini, pas aku masih tinggal di Bandung di rumah aku juga banyak bunga, aku juga suka bantuin mama aku buat nyiram bunga. Asik deh”. Rama tertawa sambil tersenyum padaku.
Dari situ aku melihat ternyata dia baik juga, terus kalo ngomong juga sopan.
“oh ..iya nama kamu siapa? Dari tadi kita ngobrol tapi belum kenalan”. Dia menyodorkan tangannya kepadaku untuk bersalaman.
“iya…kenalin, nama aku Keyla Rasyani, panggil aja Keyla”. Sambil berjabatan tangan dengannya.
“ keyla, nama yang cantik sama kayak orangnya.”
“apa,,,hahahaha”. Aku hanya tertawa waktu Rama ngomong gitu.
Keesokan harinya aku sudah akan berangkat sekolah pagi-pagi lagi. Jam 6.10 wib biasanya dari rumah walaupun sekolah masuk jam 7.30 wib. Aku pergi sekolah dengan ayah yang tempat kerjanya memang jauh dan harus pagi-pagi berangkat dari rumah.  Kalo pulang sekolah ntar bisa nebeng bareng Chika.
            Pas udah nyampe di sekolah, seperti biasa masih sepi dan baru satu-satu siswa yang datang. ketika aku sudah di dekat kelas, aku melihat dari jendela  ada satu orang di dalam kelas. Aku masuk dan mengetuk pintu “assalamualaikum”. Ternyata Rama yang datang “waalaikumsalam” sambil tersenyum. Aku menaruh tasku dan duduk di kursiku, kemudian dia datang menghampiriku dan duduk di sebelahku.
“kamu kok datangnya pagi banget ram?”.
“iya key, aku jalan kaki. Enak tahu sambil olahraga, lagian rumah aku gak jauh-jauh banget. Tapi kalo pulang sekolah aku bisa nebeng sama Farhan naik motornya.”
“Farhan? Ouh yang anak IPA itu ya.”
“Iya, dia itu sepupu aku, jadi gampang aja.”
Dari sinilah kedekatan kami di mulai, setiap pagi kami sering datang lebih awal  dan Rama selalu duduk di tempatku hanya untuk sekedar bercerita sampai teman-teman yang lain datang.
Semakin lama kami dekat, aku merasa Rama makin baik. Jarang banget  aku ngeliat cowok kayak dia. Dan aku akui kalo aku mulai ada rasa sama Rama. Aku jatuh cinta,mungkin. Tapi aku tak ingin dia tahu itu, aku jadi sahabat dia aja  udah senang banget.
Ketika pagi itu, disaat aku dan Rama sedang asyik bercanda-canda, anak cowok satu persatu pada datang. kemudian mereka menghampiri aku sama Rama. Waktu itu ada Anjas,Wahyu,Diky,Chandra,Raka,agie.
“kalian sering berdua ya kalo kami liat-liat.” Wahyu tiba-tiba ngomong.
“iya, pacaran ya kalian berdua? Ayo ngaku-ngaku”. Semuanya pada ngeledekin.
“nggak kok kami Cuma teman doang, emang ada yang salah?”. Aku langsung jawab nyolot, tapi, Rama biasa aja tuh, malah dia senyum-senyum.
“ eh…ngomong-ngomong aku jadi ingat si Danu”. Anjas membuka suara.
“iya iya Key, si Danu suka sama kamu.” Diky mulai nyambung.
“ kemaren kan kami mau ke rumah Ratna tuh rame-rame pinjam buku. Pas di jalan si Danu ceritain kamu terus. Katanya, Keyla itu cantik ya kalo di liat-liat juga, terus baik lagi anaknya.” Chandra menjelaskan. “ trus kami bilang kenapa Keyla  terus yang di certain, kamu suka ya sama dia?”
Trus kata Danu key “ iya, aku suka sama Keyla, tapi jangan bilang siapa-siapa ya. Apalagi keyla.”
“Cuma kami kasih tahu doang Key sekedar informasi, jadi kalau Danu suka caper atau perhatiin kamu, ya, itu karena dia suka kamu.” Kata Chandra dengan santainya.
Aku Cuma diam aja waktu mereka ngomong gitu. Trus aku ngeliat Rama, malah dia senyum-senyum ngeliat aku “cie-cie Keyla ada yang suka tuh”. Rama ngeledekin aku. Aku Cuma manyun dan ngomong dalam hati” Rama, kamu itu sadar dong, aku sukanya sama kamu, kenapa gak kamu aja yang ngomong suka sama aku.” 
Keesokan harinya seperti biasa pagi-pagi aku dan Rama duduk berdua sambil bercerita.
“key…aku mau ngomong sama kamu.”
“ngomong apa Rama”. Aku memperhatikan Rama dengan wajah serius.
“sebenarnya ada yang suka kamu lagi loh di kelas ini selain Danu”.
“siapa?”. Aku penasaran dan aku berharap itu Rama.
“tapi bukan aku key, salah satu teman dekat  aku juga di kelas ini”
“Hmm…emang siapa?” Ternyata bukan Rama, aku langsung lemas.
“ yang suka kamu Abi, dia udah suka sama kamu dari kelas 11 kemaren, Cuma dia gak pernah berani ngungkapin, dia cerita sama aku karena aku teman dekatnya.”
“ aku heran, kenapa ada aja cowok yang suka sama aku, apa sih yang mereka liat dari aku. Aku cantik juga nggak, pesek pula  lagi.”
“hahaha kamu itu cantik tahu,lagian cewek pesek kayak kamu  itu enak dilihat”. Kata Rama sambil mencubit hidungku yang pesek ini.
Aku hanya tersenyum, ada rasa senang tersendiri ketika Rama memujiku seperti itu.
“keyla, wiwit itu orangnya gimana sih, kamu kan sahabatnya dia.”
“Hmm..wiwit ya, anaknya cantik,baik juga kok, pintar lagi. Emangnya kenapa Ram kok kamu tiba-tiba nanyain wiwit”.
“sebenarnya, aku suka sama wiwit key, akhir-akhir ini aku suka mikirin dia.”
Dadaku langsung sesak, seperti ada yang menusuk rasanya sakit ketika Rama bicara bahwa dia menyukai sahabatku sendiri. Tapi aku harus kuat, aku harus menerimanya. Hati tidak akan tahu kepada siapa dia akan jatuh, Rama menyukai wiwit, dan begitu juga aku yang jatuh cinta kepada Rama, semua awalnya tidak direncanakan. Aku hanya bisa tersenyum walaupun sebenarnya sedih.
“kamu suka sama wiwit ya, terus, kamu mau ngapain, apa rencana kamu”.
“aku pengen nembak dia key, tapi, aku takut kalau dia nolak cinta aku”.
“belum di coba kok udah nyerah, kayaknya wiwit nerima kamu deh, soalnya wiwit sering muji-muji kamu juga kok”. Sambil aku menepuk punggung Rama yang bersandar di kursiku.
“kamu serius key, kamu mau kan bantuin aku buat deketin wiwit,kamu mau kan key”. Dengan girangnya Rama mencubit pipiku.
“iya Ram, aku bakalan bantuin kamu kok. Hmm…minggu depan kan kelas kita ada jalan-jalan ke pantai nih, kamu nembak wiwit disana aja, biar romantis dekat deburan ombak. Gimana, kamu mau nggak?”
“ide bagus key, makasih ya keyla yang cantik, aku senang deh punya sahabat cewek yang baik banget kayak kamu”. Rama mencubit pipiku lagi.
Setelah itu Rama kembali ke tempat duduknya, sahabat-sahabat aku dan teman-teman lain udah pada datang. Cuma kok kelas pada heboh sih, pada ngeliatin aku senyum-senyum, termasuk sahabat-sahabatku. “kenapa sih kok pada senyum-senyum gitu semuanya, ada apa?.”
            Bel masuk berbunyi, pelajaran pun berlangsung, tapi, kelas itu tetap aja kayak pasar, gak bisa diam, soalnya guru-guru pada rapat, jadi Cuma dikasih tugas doang buat dikerjain.
“key…kamu penasaran kenapa anak-anak pada ngeliatin kamu gitu”.
“iya, emang kenapa sih chika, aku jadi aneh gitu.”
Eh..Danu sama Abi mau nembak kamu ntar, kamu mau pilih yang mana key, kedua-duanya cakep juga loh.” Lia menyenggol bahuku.
“kamu mau pilih yang mana key…” keempat sahabatku termasuk Yuni serentak berbicara. Aku Cuma manyun dan aku melihat ke arah Danu sama Abi, mereka kayaknya biasa aja kok. Terus aku ngeliatin Rama,ternyata dia juga melihat ke arahku sambil menunjuk kearah Danu, lalu kearah Abi sambil senyum-senyum. Apaan sih Rama ikut-ikutan deh, kesel gini jadinya.
Lonceng istirahatpun  berbunyi, teman-teman kelas pada keluar sambil ngeledekin aku.” pilih yang mana nih..1 atau 2”.
“ayo keyla..pilih yang mana nih…”tiba-tiba Rama datang berbisik ditelingaku. Aku langsung memukul-mukul rama “ih…apaan sih kamu…nyebelin tahu gak”. Rama hanya tertawa-tawa sambil keluar kelas.
“cie mau pilih yang mana sayang….”. Wiwit menggodaku.
“apa sih…udah deh kantin aja yuk”. Aku mengajak sahabat-sahabatku  ke kantin.
             Ketika lagi asyik nongkrong di kantin, tiba-tiba ada suara ngomong pake toak.” Keyla ayo kelapangan sekarang, dua pria yang mencintaimu sudah menunggu disini”. Ternyata memanggil namaku. Aku,sahabat-sahabatku dan anak-anak lain yang mendengar suara itu bergegas berlari kearah lapangan. Aku terkejut, ternyata di tengah lapangan ada Danu,Abi dan Rama yang lagi megang toak. Ternyata dia yang jadi juru bicaranya. Sahabat-sahabatku langsung mendorongku ke tengah lapang. Apa-apaan sih mereka semua, lagian buat malu aja nembak aku ditengah lapang gini, pada dilihatin sama anak satu sekolah, guru-guru juga pada ngeliatin. Apa gak malu ya, aku aja malu gini.
“Keyla, kamu mau pilih yang mana diantara dua cowok yang sangat menyayangi kamu ini.” Rama menarik tanganku tepat berada di depan Danu dan Abi.
“key..aku udah suka sama kamu dari awal masuk sekolah,dari awal kita MOS, dan aku sayang sama kamu. Aku senang banget waktu tahu kita satu kelas. Kamu mau gak key jadi pacar aku. Aku tahu kamu suka Teddy Bear, jadi kalau kamu terima aku, kamu ambil Teddy Bear ini.” Danu mengungkapkan perasaannya sambil memegang boneka Teddy Bear biru yang lucu banget.
“ Keyla, aku juga sayang banget sama kamu,aku suka kamu dari kelas 11 juga. Kamu mau gak key nerima aku jadi pacar kamu. Aku juga punya Teddy Bear buat kamu, karena aku tahu kamu suka banget sama boneka Teddy, kamu mau gak terima aku, kalau kamu terima ambil boneka ini.” Abi juga mengungkapkan perasaannya sambil memegang Teddy Bear  warna  pink.
“sekarang  giliran kamu Keyla, mau terima yang mana diantara mereka berdua, Danu atau Abi.” Rama mulai menyuruhku untuk memilih diantara mereka. Sorak-sorai dari anak satu sekolah mulai terdengar. “ ayo terima-terima”
 “ ayo pilih Danu”
 “ ayo pilih Abi”
“hmm…Danu,Abi aku sangat berterimakasih sama kalian dan menghargai niat kalian karena udah mau ngungkapin perasaan sama aku. Tapi,maaf, aku gak bisa nerima kalian berdua. Aku gak mau kalau aku pilih salah satu diantara kalian,bakalan ada satu yang ngerasa sakit, dan aku gak mau itu. Lagian aku belum ada niat buat pacaran. Sekali lagi maaf maaf banget buat kalian berdua.” Aku langsung bergegas berlari meninggalkan lapangan setelah aku menolak mereka berdua. Aku masuk ke dalam kelas dengan perasaan yang kacau. Setelah itu anak-anak sekelasku pada menghampiri aku.
“keyla, kamu kok kabur gitu aja sih.” Rama mengelus kepalaku.
“maaf ya Danu,Abi,teman-teman semua. Aku gak bisa terima Danu atau Abi, aku nggak pengen pacaran dan aku nggak mau buat salah satu diantara mereka ngerasa sakit. Sekali lagi maaf ya Danu,Abi.” Dan salah satu alasanku,karena aku menyukai Rama.
“iya keyla gak papa kok, kami ngerti, ini key ambil aja boneka teddy buat kamu, anggap aja ini pemberian dari orang yang menyayangi kamu.” Danu memberikan Teddy Bear buat aku.
“ Key, kami minta maaf ya kalo kamu ngerasa gak senang sama yang kami lakuin tadi. Kami harap kamu mau tetap jadi teman kami. Ini aku kasih kamu Teddy nya. Anggap juga ini pemberian dari teman yang menyayangi kamu.” Abi memberikan boneka Teddy bear buat aku juga.
“makasih kalian berdua. Aku gak marah kok sama kalian,dan aku mau jadi teman akrab buat kalian. Makasih sekali lagi buat bonekanya.” Aku tersenyum kepada mereka berdua.
akhirnya lonceng masuk berbunyi. Dan kami melanjutkan pelajaran sampai akhirnya waktu pulang.
            Ketika malam harinya, aku lagi tidur-tiduran dikamar. Tiba-tiba ponselku berbunyi telpon masuk. Pas aku baca ternyata  Rama. Aku kaget dan langsung melonjak dari atas kasur. Aku angkat telpon Rama dengan jantung dag dig dug “Hallo Rama”.
“hallo keyla pesek..lagi ngapain? Aku ganggu kamu gak.”
“nggak kok Ram, kok tumben nelpon aku.”
“ besok kamu mau nggak temanin aku ke mall pulang sekolah. Bantuin aku cari sesuatu buat wiwit, aku bawa motor besok ke sekolah. Gimana sek mau nggak?”
“ouh…iya iya aku mau kok Ram tenang aja, aku bakalan bantuin kamu,kita kan sahabat.” Aku langsung semangat dengan ajakan Rama itu,aku bakalan jalan sama dia besok,walaupun jalannya buat nyari sesuatu untuk wiwit.
“ok deh pretty girl thanks ya sahabat gue yang paling baik. Udah dulu ya, anak mama mau bobok dulu nih. Assalamualaikum”
“iya anak mama, waalaikumsalam.”
             Keesokan harinya di sekolah ketika bel istirahat Rama nyamperin aku. “ jangan lupa ya key ntar pulang sekolah. Ok.. pesek.”
“iya…iya…bawel ya.” Aku menjewer telinga Rama, tapi dia gak marah dan nggak pernah marah kalau aku suka  ngejewer,cubit,atau mukul dia.
Akhirnya lonceng sekolah berbunyi,menandakan waktu pulang sekolah. Chika mengajakku pulang “ keyla ayo kita pulang”.
“hmm..aku nggak pulang  dulu chika, aku mau pergi ke toko buku buat cari buku.”
“Keyla ayo..” Rama sudah memanggil dan menungguku di depan pintu.
“ouh…jadi  mau pergi sama si Rama ya. Pantes aja kemaren Danu sama Abi gak diterima,ternyata lagi pdkt sama Rama.” Kata Lia sambil memegang daguku.
“apaan sih kalian, aku pergi dulu ya..bye”. Aku langsung menyusul Rama.
Sampainya di mall, kami langsung menuju ke toko  boneka untuk membeli angry birds putih kesukaan wiwit. Ketika dapat Rama langsung mengambil boneka angry birds putih dan angry birds biru. Awalnya aku bingung kenapa Rama membeli warna biru juga,kan wiwit sukanya yang warna putih aja. ternyata angry birds biru itu Rama belikan buat aku juga. Aku sempat menolak,namun,kata Rama anggap saja ini pemberian dari seorang sahabat. Aku senang mendapatkan boneka dari seseorang yang aku sayangi.  Setelah dari toko boneka,kami pergi ke toko asesories. Disana Rama ingin membelikan kalung buat wiwit. Aku disuruh Rama memilih kalungnya, katanya karena aku cewek jadi lebih tahu yang mana kalung cantik. Dan aku memilihkan kalung perak putih dengan mainan berbentuk love dan ada permata ditengahnya, cantik banget kalungnya. Setelah membeli kalung kami berjalan-jalan berkeliling mall dan masuk ke toko buku buat melihat-lihat, di dalam kami saling bercanda hingga akhirnya aku membeli sebuah novel. Setelah itu kami beli ice cream dan duduk nongkrong di dalam mall, kami saling bercanda-canda,saling cubit-cubitan,pokoknya asyik banget dan hari itu merupakan hari yang indah banget buat aku karena bisa jalan bareng Rama.
             Akhirnya hari yang ditunggu datang. waktunya jalan-jalan ke pantai. Asyik rasanya semangat sekali. Walaupun di dalam hati terasa agak sakit karena ini merupakan hari dimana Rama akan nembak Wiwit sahabatku. Setibanya di pantai aku dan teman-temanku langsung menikmati deburan bunyi ombak. Disana kami berfoto-foto,makan-makan,bakar-bakar jagung, bahkan banyak teman-teman aku yang pada mandi, tapi, 5 sahabat nggak ikutan mandi, Cuma berdiri dekat tepi pantai aja,dengan air ombak yang membasahi kaki kami. Rama juga gak mandi, dia kan lagi siapin mental buat nembak Wiwit.
Tak lama kemudian Rama dan teman-teman lain termasuk yang lagi berenang  menghampiri kami di tepi ombak. Disitulah saat-saat dimana Rama akan mengungkapkan perasaannya kepada Wiwit.
“wit, aku bingung harus ngomong apa,harus gimana cara ngungkapinnya ke kamu. Aku suka kamu,aku sayang kamu,aku cinta kamu. Kamu mau buka hati kamu buat aku dan nerima aku sebagai pacar kamu.” Rama memegang tangan Wiwit dengan erat.
“ Rama, bukannya kamu dekat sama Keyla, aku kira kamu suka dia dan mau pdkt sama Keyla.
“enggak Wit, aku sama Keyla sahabat, dan dia yang udah banyak ngasih semangat buat aku,supaya aku gak takut nembak kamu. Rama berbicara menghadap kearahku. Dan aku hanya tersenyum berat.
“ouh…hmm…aku sih sebenarnya juga suka kamu,Cuma aku kira kamu mau pdkt sama Keyla. Aku mau kok Ram terima kamu jadi pacar aku.”  Semua anak berteriak heboh ketika Wiwit menerima cinta Rama. Rama memberikan boneka angrybirds putih dan memakaikan kalung love itu ke leher Wiwit.
“ dan satu lagi, aku mau berterimakasih banyak buat sahabat aku yang udah baik banget dan banyak bantu aku, Keyla.” Rama menunjuk kearahku,kemudian dia memeluk Wiwit. Aku hanya berpura-pura tertawa bahagi bersama mereka. Namun didalam hatiku ada perasaan sakit, aku ingin menagis,tapi,aku berusaha menahannya agar tak tertumpah. Biarlah Rama dan Wiwit sahabatku berbahagia karena mereka saling cinta. Aku harus ikut bahagia dengan semuanya,karena mereka berdua sahabatku. Aku harus ikhlas, Karena cinta tak harus bersama dan menjadi sahabatnya saja aku sudah senang. Biarlah rasa ini aku pendam sendiri di dalam lubuk hati yang paling dalam. Sampai dengan waktu yang tak tahu sampai kapan dia akan perlahan-lahan hilang.

Selasa, 13 Januari 2015

Kamu Tetap Sahabatku



Aku teringat malam itu, kau menghubungiku lewat ponselku untuk memberitahukan bahwa besok pagi akan terbang ke Surabaya untuk mendaftarkan kuliahmu. Aku kaget
“ mengapa secepat itu, bukankah masuk kuliah itu masih lama? Masih sekitar 3 bulan lagi,tapi kenapa pergi secepat itu.”
Kamu hanya menjawab.” Iya, tahu kabarnya juga baru beberapa hari kemaren, maaf titi ulan baru kasih tau, soalnya banyak yang mau diurus disana.”
Aku hanya termenung, dan keesokan hari sekitar jam 5.30 pagi aku dan mamaku ke rumahmu untuk melepas keberangkatanmu. Dan ketika aku datang sudah ada saudara-saudaramu yang lain, dan kamu sedang sibuk mengurusi segala sesuatu dari koper,tas dan segala macam yang akan dibawa untuk memastikan tak akan ada yang tertinggal.
                Tak lama setelah itu kamupun segera akan siap-siap berangkat, aku dan mama juga pamit akan pulang, disaat itu aku dan kamu berpelukan dan tangispun pecah diantara kita berdua, begitu juga dengan ibu kita berdua yang jadi ikut-ikutan menangis, mungkin terharu  melihat kita hehehe.
Iya, kamu sudah  pergi  ke kota pahlawan itu, untuk menuntut ilmu dan mengejar semua cita-citamu dan hanya sekali setahun balik ke kota ini. Awalnya kita sama-sama berjuang, kamu yang berhasil masuk universitas keinginanmu, walaupun aku tak berhasil masuk universitas yang aku inginkan. Mungkin perjuanganku yang kurang dan masih ada keraguan untuk meninggalkan orang tua dan kota kebesaranku ini. Tapi, aku sudah senang dengan kampus yang aku tempati sekarang. Aku kagum denganmu sahabat. Kamu pintar,baik,dari dulu selalu menolongku, menjadi teman berceritaku dan tempat keluh kesahku, pendengar yang baik  sebelum akhirnya kamu pergi dari kota ini. Walaupun terkadang aku ingin kamu ada disini. Aku tidak tahu bahkan sampai lupa sejak kapan kita menjadi sahabat karena sudah lama disaat kita belum mengerti apa-apa, mungkin dari umur 3,4,5 thn ah…aku tak tahu, yang pasti dari kecil. TK,SD,SMA kita selalu satu sekolah Cuma SMP doang yang beda.
                Disini aku juga memiliki sahabat-sahabat yang juga baik dan sayang kepadaku. Sama,  mereka juga menjadi teman berceritaku,penghiburku,teman yang baik untukku. disana kamu juga nemiliki sahabat-sahabat yang baik. Namun,bukan berarti aku melupakanmu, dan aku harap kamu juga tak melupakanku disini.  Saat ini kita jauh,walaupun komunikasi yang juga jarang terjalin karena adanya kesibukan kita masing-masing. Kini kita sama-sama berjuang untuk masa depan kita,untuk semua mimpi-mimpi kita walaupun berjauhan. Aku ingin sampai kapanpun, sampai nanti, sampai kita benar-benar sukses,sama-sama menikah,sampai punya anak cucu kita tetap jadi sahabat. Aku tak ingin kamu melupakanku, melupakan semua kenangan kita selama ini. Jujur, aku teringat kamu yang terkadang air mata jatuh karena rasa rindu. Aku  rindu masa-masa itu, masa disaat kita masih bersama di kota ini, aku rindu masa-masa pulang sekolah bareng kamu, masa-masa jalan bareng kamu, nangis bareng kamu, ketawa bareng kamu, main bareng kamu, semuanya.dan sampai kapanpun kamu tetap sahabatku.

Minggu, 11 Januari 2015

Cinta Akan Datang

      Waktu menunjukkan pukul 18.00 wib aku sedang asyik berbaring di kamar sambil membaca majalah, tiba-tiba handphonku berbunyi sms masuk. Aku membukanya ternyata nomor baru. “hai….” Aku membalas “ iya..ini siapa? “
 “ini aku anak yg paling kece di kompleks kita ini hahaha.”
 “ anak paling kece? di kompleks kita? siapa sih?. Aku penasaran, ternyata anak satu kompleks toh. “iya, ini aku nano din yang paling kece hehe”. Dalam hati gue “pede amat loh, eh…nano? Yang sok kece,sok cakep,nyebelin itu padahal mukanya biasa aja tuh..ah bodo amat deh”. Nano yang pernah ngungkapin perasaannya sama aku 2 tahun lalu itu pas masi zaman SMA. Aku Cuma menjawab “ouh..”
 “iya, kamu lagi apa din?”. Dia melanjutkan sms-nya “gak ada, lagi duduk aja”. aku balasnya sok jutek gitu. “kamu udah makan?”
 “udah tadi”.
 “ouh…iya deh hhehehe, aku gak akan lupain”
 “lupain apa?”. Aku bingung sama sms dia yang ini.
 “lupain senyum kamu”
 “emang senyum aku kenapa?”
 “senyumnya manis, aku suka sama senyum kamu”
 “ouh,,,jadi kalo aku gak senyum jelek gitu?, heran kenapa orang banyak suka pas aku senyum ”. Padahal dalam hati aku senyum-senyum sendiri.
 “enggak kok din, tapi aku suka senyum kamu ”
 “ouh…oke makasih”. Sms-an pun berlanjut sampai sudah 1 minggu.
      Semenjak saat itu Nano mulai menunjukkan perhatian, kami mulai bercerita banyak tentang hidup kami,namun aku sudah merasa aneh ketika Nano mulai mengucapkan kata “kangen Dinda”, mulai ngajak makan,ngajak jalan tapi aku selalu menolak dan tak menanggapi. Hingga satu waktu Nano mulai mengungkapkan perasaannya lewat sms “Din…kamu gak mau ngasih kepercayaan sama aku buat ngejaga hati kamu”. Aku hanya bisa menjawab” maaf, mungkin jadi teman lebih baik,lagian aku gak mau pacaran dulu”.Mungkin karena aku juga tak memiliki perasaan apa-apa sama Nano. “ouh…yaudah din kalo menurut kamu itu yang lebih baik ya bagusnya gitu ”. Nano yang selama beberapa hari ini berusaha mengungkapkan perasaannya kepadaku lewat sms atau telpon, namun aku selalu menolak karena aku tak memiliki rasa apa-apa. Kami sudah mulai sering telpon-telponan,kami sering bercerita tentang kehidupan kami,kisah cintanya dulu yang di pernah di sakiti,kisah cintaku dulu yang hampir sama,kami saling bertukar pikiran dan pembicaraan deh pokoknya. Waktu menunjukkan pukul 19.30 ketika aku sedang duduk di ruang tamu sambil memegang ponselku, tiba-tiba ponselku berdering lagi dan seperti biasa Nano yang nelpon. Aku mengangkat telpon Nano “hallo…”
 “hallo dinda…lagi apa?”
 “gak ada lagi duduk aja ni di ruang tamu”.
 “ouh…duduk di depan rumah dong din…”
 “ngapain…emang ada apaan sih”.
 “gak ada din kamu keluar aja”
 “okelah…” aku berjalan keluar dan mulai duduk di kursi depan rumah..
 “nah din kamu udah diluar ya, coba liat ke rumah Radit.” Nano melambaikan tangannya dari rumah radit yang tak jauh dari rumahku,hanya berjarak 2 rumah saja. Memang Nano dan teman-temannya sering bermain di rumah Radit. Di situ kami mulai telpon-telponan lagi,saling lihat-melihat, aku dari rumahku dan Nano dari rumah Radit, hahaha.. lucu ya. Dan di telpon itu Nano mulai berusaha mengungkapkan perasaannya lagi, namun aku menolaknya lagi dengan halus.
 Nano bilang” din…kamu gak mau ketemu aku langsung?”.
 “nggak ah…buat apa, ini kan dah ketemu kita walaupun jarak 2 rumah ya kan”. Aku melihat wajah Nano.
 “Dinda…”. Suara Nano mulai menghalus.” Kamu tahu nggak, aku sayang sama kamu, udah lama aku berharap banget sama kamu, udah lama aku nunggu saat-saat kayak gini kita bisa sama-sama. Kamu baik,kamu manis,dan aku suka senyum kamu. Aku pengen kamu nemanin hari-hari aku. Mungkin aku bukan laki-laki yang baik,tapi, aku bakalan berusaha jadi yang terbaik buat kamu, izinin aku buat ngejagain hati kamu din”.
 Aku tak tahu,setelah Nano mengatakan itu aku terhanyut, air mata sedikit jatuh di pipiku. Aku tak berani melihat wajah Nano yang agak tersamarkan cahaya lampu rumah Radit. Aku jadi ragu untuk menolak Nano, aku mulai berfikir apa salahnya aku nerima Nano, toh udah 3 tahun juga aku sendiri setelah di putusin oleh cinta pertamaku. Aku mulai menjawab sambil melihat kea rah Nano. “Nan…kamu tahu kan aku udah lama nutup hati buat cowok. Karena apa? Aku takut buat disakitin lagi,aku takut buat nangis lagi,orang yang aku sayang udah ninggalin aku,aku takut kalau kejadian itu keulang lagi, aku takut buat buka hati lagi. Aku juga belum ada rasa sama kamu,belum ada perasaan apa-apa no...”
 Nano memotong pembicaraan, dan aku melihatnya tersenyum.” Din…aku janji dan akan aku buktiin kalo aku gak bakalan nyakitin kamu,aku bakalan buat kamu tersenyum terus,buat kamu bahagia karena aku sayang kamu, aku bakalan berusaha buat kamu bisa cinta dan sayang sama aku”.
 Tanpa pikir panjang dan takut air mata aku benar-benar jatuh karena dari tadi aku capek nahannya, kata-kata Nano udah benar-benar buat aku terhipnotis gitu, aku langsung jawab “iya…aku mau no.. jadi pacar kamu”.
 “yes…yes...makasih banyak Dinda sayang aku seneng banget…”. Aku melihat wajah Nano kegirangan banget gitu sambil ngelihat aku. “yaudah din, kamu masuk gih dah malam dingin juga di luar. Nanti aku telpon lagi ya, aku mau nyamperin anak-anak dulu di dalam”. Nano sambil tersenyum melihatku. “sekali lagi makasih ya Dinda sayang”,
 “ iya…sama-sama”. Aku tersenyum melihat Nano lalu telponpun aku matikan dan aku masuk ke dalam rumah sambil melambaikan tangan ke arah Nano dan Nano membalas lambaian tanganku. Setelah itu aku langsung masuk kamar dengan wajah yang bingung gitu. “kok bisa ya aku nerima Nano anak yang nyebelin itu. Padahal cara nembak dia tadi itu kan pintar-pintarnya cowok gombalin cewek, terus …kenapa aku sampai nangis terharu gitu. Tapi, ah…bodo amat Cuma pacaran doang kok gak ada salahnya kan.” Sambil memeluk boneka kesayanganku.
      Setelah 2 minggu pacaran untuk pertama kalinya aku jalan sama Nano hanya di sebuah taman pada malam itu,namun menyenangkan. Ketika mau pulang aku kaget tiba-tiba Nano mencium tanganku dan memelukku erat sekali hingga aku bisa merasakan detak jantungnya. Jujur, aku belum pernah di peluk cowok sebelumnya, dia yang pertama meluk aku. Aku nyaman, seakan tak ingin lepas dari pelukan itu. Nano menatap wajahku “ din…aku sayang kamu dan aku juga cinta kamu, jangan tinggalin aku ya, Makasih buat malam ini”.
 Aku hanya tersenyum melihat Nano, aku tak tahu harus berbicara apa. Aku hanya berkata dalam hati. “mungkin, kamu dikirim tuhan untuk melengkapiku, untuk jaga hatiku, walaupun aku tak tahu perasaan kamu sebenarnya, walaupun aku tak tahu apa yang akan terjadi kedepannya, namun, aku berharap kamu hasrat terindah itu,dan bisa jaga tulus cintamu buat aku. Mungkin, saat ini rasa ku belum ada untukmu. Tapi nanti, aku yakin rasa itu akan ada,cinta itu akan datang. Sebab, cinta datang karena terbiasa, aku yakin itu.

Rabu, 07 Januari 2015

khayalku

   

   
aku adalah orang yang suka berkhayal dari kecil. kahayalanku yang terlalu banyak mulai dari ingin menghapuskan orang-orang susah di negaraku ini entah dengan cara apapun atau mungkin dengan cara menjadi orang kaya yang memberikan uang kepada mereka,(khayalan anak kecil) karena aku itu cengeng sering menangis juga melihat langsung atau acara di tv tentang mereka yang di bawah ekonominya, ingin menaiki kedua orang tua dan keluarga besarku pergi ke tanah suci, ingin menjadi seorang pembuat film cinta, penulis novel, menjadi seorang guru yang bersahabat dengan murid, ingin ke paris dan melihat menara eifel, ingin ke Turki melihat mesjid-mesjid besar disana, ingin ke bintang biar aku dapat merasakan berada disana walaupun mustahil. Tapi, ah khayalanku terlalu banyak. namun, aku berpikir tak ada yang mustahil jika kita terus berusaha dan berdoa

Selasa, 06 Januari 2015

Mencintai Dalam Diam



hai..pangeran kodok apa kabar kamu.
pengagum rahasiamu ini mengingat masa'' itu, masa di saat rasa yg dipendam selama bertahun tahun lamanya di usia sekolah dulu. masa disaat mengenakan seragam putih abu abu, aku yang jatuh cinta diam-diam kepadamu. teringat di masa itu di setiap kau berjalan di depanku pandanganku tak alih darimu, kekagumanku karena kepintaranmu.Hal-hal yang sangat aku rindukan setiap melihatmu bermain futsal ada rasa kagum tersendiri dariku, melihatmu bermain gitar yang membuatku selalu terhanyut ketika melihat wajah lugumu, mushola sekolah tempat aku selalu bertemu denganmu ketika waktu zuhur itu tiba, ada rasa kagum tersendiri setiap kita dapat melakukan sholat di tempat yang sama itu. ada rasa rindu yang terbalaskan ketika melihat wajah aktor fedy nuril yang wajahnya nyaris mirp denganmu. bertahun-tahun rasa itu aku pendam,rasa dimana saat itu aku blum mengerti cinta, aku mengagumimu dalam diam dan tak berharap kau tahu itu. izinkan aku menjadi pengagum rahasiamu lagi yang menyukaimu dalam diam...yang entah sampai kapan dapat terhenti.