Bel sekolah sudah terdengar
berbunyi dari gerbang. Aku segera bergegas masuk, ya… liburan semester kenaikan
kelas selesai. aku udah naik 1 tingkat kelas 12 hahaha. Setelah masuk aku
segera berbaris di lapangan, murid-murid semua udah pada baris. Dari kejauhan
aku melihat segerombolan teman-temanku dan aku langsung berlari berbaris
didekat mereka. Waktunya pembagian kelas, aku dan ke 4 sahabatku berharap 1
kelas lagi, ujung-ujungnya kami satu kelas lagi ber 5. Kelas 12 IPS 3 itu kelas
kami karena aku dan ke 4 sahabatku emang
pengen masuk jurusan IPS. Kami duduk di dekat kursi yang berdekatan dan satu
barisan, namanya juga sahabat, gak mau pisah. O,ya nama ke 4 sahabatku
wiwit,Lia,Aura,Chika dan aku sendiri keyla. Wiwit dan chika duduk berdua di
meja paling depan,aku dan Lia duduk di meja kedua dan Aura duduk di meja ketiga
bersama Yani yang sebelumnya juga sekelas bareng kami.
Tidak lama kemudian wali kelas baru kami bu Diah masuk dengan
seorang anak laki-laki berkulit putih,rambut cepak yang tidak terlalu
hitam,tinggi, dan tersenyum dengan lesung pipit di pipinya.
“anak-anak kita ada teman baru, ayo perkenalkan nama kamu”.
Bu Diah menyuruhnya memperkenalkan diri.
Kemudian anak itu memperkenalkan dirinya. “ hai..nama saya
Rama hardika, kalian bisa panggil saya Rama, saya pindahan dari Bandung.
Terimakasih”.
Sahabat-sahabatku pada heboh ketika
anak baru itu duduk. Mereka bilang cakep,ganteng. Aku akui emang sih cakep,
tapi, aku biasa aja ngeliatnya. Setelah itu bu Diah menyuruh kami bergotong
royong membersihkan kelas. Aku memiliki tugas menyiram bunga, jadi aku ambil
air deh ke toilet sendiri, gila aja toilet Cuma ada di lantai dasar, sedangkan
kelas kami ada di atas, semaput deh angkat airnya. Pas keluar dari toilet aku
melihat Rama sudah berdiri di depan toilet cewek. Aku mikir dalam hati ni cowok
ngapain, bukannya tadi di suruh buang sampah sama bu Diah. “ hey..sini aku
bawain”. Tiba-tiba dia mengambil ember
air yang aku pegang buat nyiram bunga.
“makasih, kok kamu yang bawain, kan aku yang di suruh nyiram
bunga”. Dengan wajahku yang bingung.
“iya gak papa, lagian aku gak tega liat cewek bawa air
banyak gini,trus kelasnya di atas, makanya aku nyusul buat bantuin kamu, lagian
tugas aku juga udah siap.”
“ouh…hehe…makasih ya.” Setelah tiba di depan kelas aku
langsung ngambil gayungnya buat siram bunganya, tapi, tiba-tiba Rama ngambil
gayung yang di tanganku lagi. “sini gayungnya biar aku siram”.
“ kok kamu lagi yang nyiram bunganya, kan aku yang disuruh ,
tadi kamu juga dah bantuin aku buat angkat airnya”
“ iya gak papa kok, aku senang lagian kayak gini, pas aku
masih tinggal di Bandung di rumah aku juga banyak bunga, aku juga suka bantuin
mama aku buat nyiram bunga. Asik deh”. Rama tertawa sambil tersenyum padaku.
Dari situ aku melihat ternyata dia baik juga, terus kalo
ngomong juga sopan.
“oh ..iya nama kamu siapa? Dari tadi kita ngobrol tapi belum
kenalan”. Dia menyodorkan tangannya kepadaku untuk bersalaman.
“iya…kenalin, nama aku Keyla Rasyani, panggil aja Keyla”.
Sambil berjabatan tangan dengannya.
“ keyla, nama yang cantik sama kayak orangnya.”
“apa,,,hahahaha”. Aku hanya tertawa waktu Rama ngomong gitu.
Keesokan harinya aku sudah akan berangkat sekolah pagi-pagi
lagi. Jam 6.10 wib biasanya dari rumah walaupun sekolah masuk jam 7.30 wib. Aku
pergi sekolah dengan ayah yang tempat kerjanya memang jauh dan harus pagi-pagi
berangkat dari rumah. Kalo pulang
sekolah ntar bisa nebeng bareng Chika.
Pas udah nyampe di
sekolah, seperti biasa masih sepi dan baru satu-satu siswa yang datang. ketika
aku sudah di dekat kelas, aku melihat dari jendela ada satu orang di dalam kelas. Aku masuk dan
mengetuk pintu “assalamualaikum”. Ternyata Rama yang datang “waalaikumsalam”
sambil tersenyum. Aku menaruh tasku dan duduk di kursiku, kemudian dia datang
menghampiriku dan duduk di sebelahku.
“kamu kok datangnya pagi banget ram?”.
“iya key, aku jalan kaki. Enak tahu sambil olahraga, lagian
rumah aku gak jauh-jauh banget. Tapi kalo pulang sekolah aku bisa nebeng sama
Farhan naik motornya.”
“Farhan? Ouh yang anak IPA itu ya.”
“Iya, dia itu sepupu aku, jadi gampang aja.”
Dari sinilah kedekatan kami di mulai, setiap pagi kami
sering datang lebih awal dan Rama selalu
duduk di tempatku hanya untuk sekedar bercerita sampai teman-teman yang lain
datang.
Semakin lama kami dekat, aku merasa Rama makin baik. Jarang
banget aku ngeliat cowok kayak dia. Dan
aku akui kalo aku mulai ada rasa sama Rama. Aku jatuh cinta,mungkin. Tapi aku tak
ingin dia tahu itu, aku jadi sahabat dia aja udah senang banget.
Ketika pagi itu, disaat aku dan Rama
sedang asyik bercanda-canda, anak cowok satu persatu pada datang. kemudian
mereka menghampiri aku sama Rama. Waktu itu ada
Anjas,Wahyu,Diky,Chandra,Raka,agie.
“kalian sering berdua ya kalo kami
liat-liat.” Wahyu tiba-tiba ngomong.
“iya, pacaran ya kalian berdua? Ayo
ngaku-ngaku”. Semuanya pada ngeledekin.
“nggak kok kami Cuma teman doang,
emang ada yang salah?”. Aku langsung jawab nyolot, tapi, Rama biasa aja tuh,
malah dia senyum-senyum.
“ eh…ngomong-ngomong aku jadi ingat
si Danu”. Anjas membuka suara.
“iya iya Key, si Danu suka sama
kamu.” Diky mulai nyambung.
“ kemaren kan kami mau ke rumah
Ratna tuh rame-rame pinjam buku. Pas di jalan si Danu ceritain kamu terus.
Katanya, Keyla itu cantik ya kalo di liat-liat juga, terus baik lagi anaknya.”
Chandra menjelaskan. “ trus kami bilang kenapa Keyla terus yang di certain, kamu suka ya sama
dia?”
Trus kata Danu key “ iya, aku suka
sama Keyla, tapi jangan bilang siapa-siapa ya. Apalagi keyla.”
“Cuma kami kasih tahu doang Key
sekedar informasi, jadi kalau Danu suka caper atau perhatiin kamu, ya, itu
karena dia suka kamu.” Kata Chandra dengan santainya.
Aku Cuma diam aja waktu mereka
ngomong gitu. Trus aku ngeliat Rama, malah dia senyum-senyum ngeliat aku
“cie-cie Keyla ada yang suka tuh”. Rama ngeledekin aku. Aku Cuma manyun dan
ngomong dalam hati” Rama, kamu itu sadar dong, aku sukanya sama kamu, kenapa
gak kamu aja yang ngomong suka sama aku.”
Keesokan harinya seperti biasa pagi-pagi aku dan Rama duduk
berdua sambil bercerita.
“key…aku mau ngomong sama kamu.”
“ngomong apa Rama”. Aku memperhatikan Rama dengan wajah
serius.
“sebenarnya ada yang suka kamu lagi loh di kelas ini selain
Danu”.
“siapa?”. Aku penasaran dan aku berharap itu Rama.
“tapi bukan aku key, salah satu teman dekat aku juga di kelas ini”
“Hmm…emang siapa?” Ternyata bukan Rama, aku langsung lemas.
“ yang suka kamu Abi, dia udah suka sama kamu dari kelas 11
kemaren, Cuma dia gak pernah berani ngungkapin, dia cerita sama aku karena aku
teman dekatnya.”
“ aku heran, kenapa ada aja cowok yang suka sama aku, apa
sih yang mereka liat dari aku. Aku cantik juga nggak, pesek pula lagi.”
“hahaha kamu itu cantik tahu,lagian cewek pesek kayak
kamu itu enak dilihat”. Kata Rama sambil
mencubit hidungku yang pesek ini.
Aku hanya tersenyum, ada rasa senang tersendiri ketika Rama
memujiku seperti itu.
“keyla, wiwit itu orangnya gimana sih, kamu kan sahabatnya
dia.”
“Hmm..wiwit ya, anaknya cantik,baik juga kok, pintar lagi.
Emangnya kenapa Ram kok kamu tiba-tiba nanyain wiwit”.
“sebenarnya, aku suka sama wiwit key, akhir-akhir ini aku
suka mikirin dia.”
Dadaku langsung sesak, seperti ada yang menusuk rasanya
sakit ketika Rama bicara bahwa dia menyukai sahabatku sendiri. Tapi aku harus
kuat, aku harus menerimanya. Hati tidak akan tahu kepada siapa dia akan jatuh,
Rama menyukai wiwit, dan begitu juga aku yang jatuh cinta kepada Rama, semua
awalnya tidak direncanakan. Aku hanya bisa tersenyum walaupun sebenarnya sedih.
“kamu suka sama wiwit ya, terus, kamu mau ngapain, apa
rencana kamu”.
“aku pengen nembak dia key, tapi, aku takut kalau dia nolak
cinta aku”.
“belum di coba kok udah nyerah, kayaknya wiwit nerima kamu
deh, soalnya wiwit sering muji-muji kamu juga kok”. Sambil aku menepuk punggung
Rama yang bersandar di kursiku.
“kamu serius key, kamu mau kan bantuin aku buat deketin
wiwit,kamu mau kan key”. Dengan girangnya Rama mencubit pipiku.
“iya Ram, aku bakalan bantuin kamu kok. Hmm…minggu depan kan
kelas kita ada jalan-jalan ke pantai nih, kamu nembak wiwit disana aja, biar
romantis dekat deburan ombak. Gimana, kamu mau nggak?”
“ide bagus key, makasih ya keyla yang cantik, aku senang deh
punya sahabat cewek yang baik banget kayak kamu”. Rama mencubit pipiku lagi.
Setelah itu Rama kembali ke tempat duduknya, sahabat-sahabat
aku dan teman-teman lain udah pada datang. Cuma kok kelas pada heboh sih, pada
ngeliatin aku senyum-senyum, termasuk sahabat-sahabatku. “kenapa sih kok pada
senyum-senyum gitu semuanya, ada apa?.”
Bel
masuk berbunyi, pelajaran pun berlangsung, tapi, kelas itu tetap aja kayak
pasar, gak bisa diam, soalnya guru-guru pada rapat, jadi Cuma dikasih tugas
doang buat dikerjain.
“key…kamu penasaran kenapa anak-anak pada ngeliatin kamu
gitu”.
“iya, emang kenapa sih chika, aku jadi aneh gitu.”
Eh..Danu sama Abi mau nembak kamu ntar, kamu mau pilih yang
mana key, kedua-duanya cakep juga loh.” Lia menyenggol bahuku.
“kamu mau pilih yang mana key…” keempat sahabatku termasuk
Yuni serentak berbicara. Aku Cuma manyun dan aku melihat ke arah Danu sama Abi,
mereka kayaknya biasa aja kok. Terus aku ngeliatin Rama,ternyata dia juga
melihat ke arahku sambil menunjuk kearah Danu, lalu kearah Abi sambil
senyum-senyum. Apaan sih Rama ikut-ikutan deh, kesel gini jadinya.
Lonceng istirahatpun berbunyi, teman-teman kelas pada keluar sambil
ngeledekin aku.” pilih yang mana nih..1 atau 2”.
“ayo keyla..pilih yang mana nih…”tiba-tiba Rama datang
berbisik ditelingaku. Aku langsung memukul-mukul rama “ih…apaan sih
kamu…nyebelin tahu gak”. Rama hanya tertawa-tawa sambil keluar kelas.
“cie mau pilih yang mana sayang….”. Wiwit menggodaku.
“apa sih…udah deh kantin aja yuk”. Aku mengajak
sahabat-sahabatku ke kantin.
Ketika
lagi asyik nongkrong di kantin, tiba-tiba ada suara ngomong pake toak.” Keyla
ayo kelapangan sekarang, dua pria yang mencintaimu sudah menunggu disini”.
Ternyata memanggil namaku. Aku,sahabat-sahabatku dan anak-anak lain yang
mendengar suara itu bergegas berlari kearah lapangan. Aku terkejut, ternyata di
tengah lapangan ada Danu,Abi dan Rama yang lagi megang toak. Ternyata dia yang
jadi juru bicaranya. Sahabat-sahabatku langsung mendorongku ke tengah lapang.
Apa-apaan sih mereka semua, lagian buat malu aja nembak aku ditengah lapang
gini, pada dilihatin sama anak satu sekolah, guru-guru juga pada ngeliatin. Apa
gak malu ya, aku aja malu gini.
“Keyla, kamu mau pilih yang mana diantara dua cowok yang
sangat menyayangi kamu ini.” Rama menarik tanganku tepat berada di depan Danu
dan Abi.
“key..aku udah suka sama kamu dari awal masuk sekolah,dari
awal kita MOS, dan aku sayang sama kamu. Aku senang banget waktu tahu kita satu
kelas. Kamu mau gak key jadi pacar aku. Aku tahu kamu suka Teddy Bear, jadi
kalau kamu terima aku, kamu ambil Teddy Bear ini.” Danu mengungkapkan
perasaannya sambil memegang boneka Teddy Bear biru yang lucu banget.
“ Keyla, aku juga sayang banget sama kamu,aku suka kamu dari
kelas 11 juga. Kamu mau gak key nerima aku jadi pacar kamu. Aku juga punya
Teddy Bear buat kamu, karena aku tahu kamu suka banget sama boneka Teddy, kamu
mau gak terima aku, kalau kamu terima ambil boneka ini.” Abi juga mengungkapkan
perasaannya sambil memegang Teddy Bear
warna pink.
“sekarang giliran
kamu Keyla, mau terima yang mana diantara mereka berdua, Danu atau Abi.” Rama
mulai menyuruhku untuk memilih diantara mereka. Sorak-sorai dari anak satu
sekolah mulai terdengar. “ ayo terima-terima”
“ ayo pilih Danu”
“ ayo pilih Abi”
“hmm…Danu,Abi aku sangat berterimakasih sama kalian dan
menghargai niat kalian karena udah mau ngungkapin perasaan sama aku. Tapi,maaf,
aku gak bisa nerima kalian berdua. Aku gak mau kalau aku pilih salah satu
diantara kalian,bakalan ada satu yang ngerasa sakit, dan aku gak mau itu.
Lagian aku belum ada niat buat pacaran. Sekali lagi maaf maaf banget buat
kalian berdua.” Aku langsung bergegas berlari meninggalkan lapangan setelah aku
menolak mereka berdua. Aku masuk ke dalam kelas dengan perasaan yang kacau.
Setelah itu anak-anak sekelasku pada menghampiri aku.
“keyla, kamu kok kabur gitu aja sih.” Rama mengelus
kepalaku.
“maaf ya Danu,Abi,teman-teman semua. Aku gak bisa terima
Danu atau Abi, aku nggak pengen pacaran dan aku nggak mau buat salah satu
diantara mereka ngerasa sakit. Sekali lagi maaf ya Danu,Abi.” Dan salah satu
alasanku,karena aku menyukai Rama.
“iya keyla gak papa kok, kami ngerti, ini key ambil aja
boneka teddy buat kamu, anggap aja ini pemberian dari orang yang menyayangi
kamu.” Danu memberikan Teddy Bear buat aku.
“ Key, kami minta maaf ya kalo kamu ngerasa gak senang sama
yang kami lakuin tadi. Kami harap kamu mau tetap jadi teman kami. Ini aku kasih
kamu Teddy nya. Anggap juga ini pemberian dari teman yang menyayangi kamu.” Abi
memberikan boneka Teddy bear buat aku juga.
“makasih kalian berdua. Aku gak marah kok sama kalian,dan
aku mau jadi teman akrab buat kalian. Makasih sekali lagi buat bonekanya.” Aku
tersenyum kepada mereka berdua.
akhirnya lonceng masuk berbunyi. Dan kami melanjutkan
pelajaran sampai akhirnya waktu pulang.
Ketika
malam harinya, aku lagi tidur-tiduran dikamar. Tiba-tiba ponselku berbunyi
telpon masuk. Pas aku baca ternyata
Rama. Aku kaget dan langsung melonjak dari atas kasur. Aku angkat telpon
Rama dengan jantung dag dig dug “Hallo Rama”.
“hallo keyla pesek..lagi ngapain? Aku ganggu kamu gak.”
“nggak kok Ram, kok tumben nelpon aku.”
“ besok kamu mau nggak temanin aku ke mall pulang sekolah.
Bantuin aku cari sesuatu buat wiwit, aku bawa motor besok ke sekolah. Gimana
sek mau nggak?”
“ouh…iya iya aku mau kok Ram tenang aja, aku bakalan bantuin
kamu,kita kan sahabat.” Aku langsung semangat dengan ajakan Rama itu,aku
bakalan jalan sama dia besok,walaupun jalannya buat nyari sesuatu untuk wiwit.
“ok deh pretty girl thanks ya sahabat gue yang paling baik.
Udah dulu ya, anak mama mau bobok dulu nih. Assalamualaikum”
“iya anak mama, waalaikumsalam.”
Keesokan
harinya di sekolah ketika bel istirahat Rama nyamperin aku. “ jangan lupa ya
key ntar pulang sekolah. Ok.. pesek.”
“iya…iya…bawel ya.” Aku menjewer telinga Rama, tapi dia gak
marah dan nggak pernah marah kalau aku suka
ngejewer,cubit,atau mukul dia.
Akhirnya lonceng sekolah berbunyi,menandakan waktu pulang
sekolah. Chika mengajakku pulang “ keyla ayo kita pulang”.
“hmm..aku nggak pulang
dulu chika, aku mau pergi ke toko buku buat cari buku.”
“Keyla ayo..” Rama sudah memanggil dan menungguku di depan
pintu.
“ouh…jadi mau pergi
sama si Rama ya. Pantes aja kemaren Danu sama Abi gak diterima,ternyata lagi
pdkt sama Rama.” Kata Lia sambil memegang daguku.
“apaan sih kalian, aku pergi dulu ya..bye”. Aku langsung
menyusul Rama.
Sampainya di mall, kami langsung
menuju ke toko boneka untuk membeli
angry birds putih kesukaan wiwit. Ketika dapat Rama langsung mengambil boneka
angry birds putih dan angry birds biru. Awalnya aku bingung kenapa Rama membeli
warna biru juga,kan wiwit sukanya yang warna putih aja. ternyata angry birds
biru itu Rama belikan buat aku juga. Aku sempat menolak,namun,kata Rama anggap
saja ini pemberian dari seorang sahabat. Aku senang mendapatkan boneka dari
seseorang yang aku sayangi. Setelah dari
toko boneka,kami pergi ke toko asesories. Disana Rama ingin membelikan kalung
buat wiwit. Aku disuruh Rama memilih kalungnya, katanya karena aku cewek jadi
lebih tahu yang mana kalung cantik. Dan aku memilihkan kalung perak putih
dengan mainan berbentuk love dan ada permata ditengahnya, cantik banget
kalungnya. Setelah membeli kalung kami berjalan-jalan berkeliling mall dan
masuk ke toko buku buat melihat-lihat, di dalam kami saling bercanda hingga
akhirnya aku membeli sebuah novel. Setelah itu kami beli ice cream dan duduk
nongkrong di dalam mall, kami saling bercanda-canda,saling
cubit-cubitan,pokoknya asyik banget dan hari itu merupakan hari yang indah
banget buat aku karena bisa jalan bareng Rama.
Akhirnya hari yang ditunggu datang.
waktunya jalan-jalan ke pantai. Asyik rasanya semangat sekali. Walaupun di
dalam hati terasa agak sakit karena ini merupakan hari dimana Rama akan nembak
Wiwit sahabatku. Setibanya di pantai aku dan teman-temanku langsung menikmati
deburan bunyi ombak. Disana kami berfoto-foto,makan-makan,bakar-bakar jagung,
bahkan banyak teman-teman aku yang pada mandi, tapi, 5 sahabat nggak ikutan
mandi, Cuma berdiri dekat tepi pantai aja,dengan air ombak yang membasahi kaki
kami. Rama juga gak mandi, dia kan lagi siapin mental buat nembak Wiwit.
Tak lama kemudian Rama dan
teman-teman lain termasuk yang lagi berenang
menghampiri kami di tepi ombak. Disitulah saat-saat dimana Rama akan
mengungkapkan perasaannya kepada Wiwit.
“wit, aku bingung harus ngomong apa,harus gimana cara ngungkapinnya
ke kamu. Aku suka kamu,aku sayang kamu,aku cinta kamu. Kamu mau buka hati kamu
buat aku dan nerima aku sebagai pacar kamu.” Rama memegang tangan Wiwit dengan
erat.
“ Rama, bukannya kamu dekat sama Keyla, aku kira kamu suka
dia dan mau pdkt sama Keyla.
“enggak Wit, aku sama Keyla sahabat, dan dia yang udah
banyak ngasih semangat buat aku,supaya aku gak takut nembak kamu. Rama
berbicara menghadap kearahku. Dan aku hanya tersenyum berat.
“ouh…hmm…aku sih sebenarnya juga suka kamu,Cuma aku kira
kamu mau pdkt sama Keyla. Aku mau kok Ram terima kamu jadi pacar aku.” Semua anak berteriak heboh ketika Wiwit
menerima cinta Rama. Rama memberikan boneka angrybirds putih dan memakaikan
kalung love itu ke leher Wiwit.
“ dan satu lagi, aku mau berterimakasih banyak buat sahabat
aku yang udah baik banget dan banyak bantu aku, Keyla.” Rama menunjuk
kearahku,kemudian dia memeluk Wiwit. Aku hanya berpura-pura tertawa bahagi
bersama mereka. Namun didalam hatiku ada perasaan sakit, aku ingin
menagis,tapi,aku berusaha menahannya agar tak tertumpah. Biarlah Rama dan Wiwit
sahabatku berbahagia karena mereka saling cinta. Aku harus ikut bahagia dengan
semuanya,karena mereka berdua sahabatku. Aku harus ikhlas, Karena cinta tak
harus bersama dan menjadi sahabatnya saja aku sudah senang. Biarlah rasa ini
aku pendam sendiri di dalam lubuk hati yang paling dalam. Sampai dengan waktu
yang tak tahu sampai kapan dia akan perlahan-lahan hilang.